Halaman

Minggu, 20 Mei 2012

Pacaran di depan mata



“Tad, Islam itu mengenal pacaran gak sih?”,
“enggak, kenalnya ta’aruf, proses saling mengenal untuk menuju jenjang pernikahan”,
“berarti bis ta’aruf terus nikah?”,
“enggak juga, kalau dirasa cocok ya lanjut nikah, kalau kurang cocok ya bisa ta’aruf sama yg lain :D”,
“terus apa bedanya ma pacaran? putus.. cari lagi deh.. “,
“ya tergantung persepsi masing-masing, kalau pacaran itu diidentikkan dengan boleh pelukan, ciuman, sampai gitu-gituan ya itu haram lah bro”,
“ane pacaran paling cuma ngobrol aja Tad, jangankan pelukan, gandengan tangan aja gak pernah..”,
“cakeeep…  dibatesi aja sampe situ, jangan lama-lama pacarannya, langsung lamar aja”

Yang ngerasa kesindir dengan dialog diatas jangan tersinggung ya.. #ups  hehehe cuma mau mengingatkan, hubungan antara laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim harus dibatasi, jangan berlebihan. Kalau sampai terjadi hal yang diinginkan oleh setan kan kita juga yang rugi.  Kalau mau bebas, lepas.. ya nikah lah satu-satunya solusi.

Saya paham bahwa rasa penasaran kita terhadap lawan jenis itu tinggi, apalagi yang masih ABG (Anak Baru Galau), kadang ketertarikan pada lawan jenis datang lebih awal dari waktu yang diperkirakan. Kalau udah suka sama seseorang, walaupun cuma sekedar memandang rasanya kayak terbang kebulan, menari-nari sampai mabuk kepayang. Apalagi kalau udah disapa, dikasih senyum, dikasih perhatian, wuiiih.. rasanya semuanya serba indah. Hari pertama telpon2an, hari kedua ketemuan, hari ketiga jalan bareng, hari ke-empat nonton bareng (di bioskop), hari kelima nonton bareng (di kamar), hari ke enam (masih di kamar) gak tahu pada ngapain,, haduh.. jangan sampi deh.

Kemarin sore saya iseng jalan-jalan di komplek kampus terus makan di foodcourt UGM, dan jeng.. jeng.. jeng.. baru duduk langsung dibuat ngiri sama pemandangan ini:


Pacaran jangan pacaraaan.. kalau tiada artinyaaaa

Kayaknya asik banget, pengangan tangan, cubit-cubitan, mesra-mesraan.. dunia serasa milik berdua, gak tahu kalau dari tadi ada ustadz tidak fenomenal memperhatikan. Saya cukup prihatin dengan gaya pergaulan remaja masa kini, kalau gak pacaran katanya cupu, kalau jomblo katanya gak laku. Ya kalau sekedar saling mengenal lebih dekat untuk dibawa ke jenjang pernikahan si tidak apa-apa, yang penting dibatasi jangan sampai terbawa ke perbuatan zina, jangankan zina.. mendekati zina pun dilarang sama Gusti Alloh. OK? Paham? Siiiip… jadilah generasi muda yang bertindak, berucap dan berperilaku islami.

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا 
“Artinya : Dan janganlah kamu mendekati zina, karena sesungguhnya zina itu adalah faahisah (perbuatan yang keji) dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh oleh seseorang)” [Al-Israa : 32]
(أكثر ما يدخل الناس النار الفم والفرج) رواه الترمذي وابن حبان في صحيحه 
"Yang paling banyak menjerumuskan manusia ke-dalam neraka adalah mulut dan kemaluan." (H.R. Turmudzi)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar