Romadhon memasuki 10 hari yang kedua, kalau menurut hadits
sekarang itu masuk periode yg namanya periode ampunan. Siapa yg beribadah
dengan sungguh-sungguh di 10 hari kedua, memanfaatkan semua waktunya untuk
ibadah (belajar dan bekerja juga bisa diniatkan ibadah lho), tidak ada waktu
yang terbuang sia-sia di bulan romadhon ini maka baginya Alloh akan memberikan
ampunan atas dosa yang telah lalu, mantep kan?
Dari Abu Hurairah r.a, Rosululloh
SAW bersabda: “Awal bulan Romadhon adalah Rohmah, pertengahannya Maghfiroh(ampunan)
dan akhirnya Itqun Minan Nar (pembebasan dari api neraka)”
Kalau dilihat di awal romadhon memang banyak umat muslim
antusias menyambutnya, jama’ah isya pada malam pertama bulan romadhon pasti
membludak, masjid yang tadinya sepi mendadak ramai bahkan banyak yang tidak
mampu menampung semua jama’ah, musti pake ekstensi sampai ke halaman masjid.
Yang tadinya gengsi dan males sholat jama’ah di masjid mendadak menjadi PD dan
semangat buat ke masjid, ya inilah hikmah bulan romadhon.
Tapi mari kita lihat, lambat laun jumlah jama’ah makin
sedikit, padahal jumlah pahala dan keistimewaan semakin besar menjelang akhir
ramadhan. Kalau kata kyai ane begini:
“10 hari pertama masjid ramai, 10 hari kedua mall ramai, 10
hari ketiga pegadaian yang ramai..”
Ya slalu begitu setiap tahunnya, 10 hari pertama kita masih
antusias beribadah di bulan romadhon, 10 hari kedua kita mulai mikirin idul
fitri, mudik, dan lain-lain, 10 hari ketiga udah lupa deh tu ibadahnya, pusing
mikirin nyaipain kue dan keperluan menyambut idul fitri lainnya. Seolah apa
yang nampak di awal romadhon itu euphoria belaka, cuma shocking therapy sesaat.
Ya mungkin inilah makna romadhon sebagai sebuah perang
besar, perang besar melawan hawa nafsu, sebuah pertandingan akbar yang hanya
menghasilkan muslim-muslim yang berkualitas yang nantinya menjadi pemenang.
Nah ente pengin jadi pemenang, pecundang, apa sekedar ikut
meramaikan?
Sebenernya semua bisa jadi pemenang, syaratnya cuma satu:
istiqomah sampai akhir romadhon, bukan cuma euphoria di awal saja. Jadikan
bulan ini sebagai ajang untuk menempa dan memperbaiki kualitas diri. Nah ‘memperbaiki
diri’ tuh catet, kembali lagi orang yang baik akan dipasangkan dengan orang
yang baik pula (eh.. kenapa mbahas soal jodoh lagi sih). Intinya gitu sih,
harapannya selepas romadhon kita bisa menjadi pribadi yang lebih berkualitas
dari segi ibadah dan manajemen emosi. Semoga kita termasuk orang-orang yang
dijanjikan dalam Surat Al-Baqoroh ayat 183, yaitu menjadi orang-orang yang
bertakwa, amiin..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar