“Alkisah ada 3 orang yang saling berdebat di depan pintu surga
yaitu dokter, guru, dan ulama. Dokter mengatakan bahwa dia pantas masuk surga lebih
dulu karena telah banyak menolong dan merawat orang sakit. Guru juga bersikeras
masuk surga lebih dalu karena telah banyak mendidik dan menghasilkan
pemimpin-pemimpin yang cerdas. Sang ulama juga begitu, dia pun ingin masuk surga
lebih dulu karena telah banyak mendidik dan menghasilkan da’i yang berdakwah di
masyarakat. Ketiganya tidak ada yang mau mengalah sampai datanglah orang
keempat yaitu seorang pengusaha. Tanpa perlu berargumen ketiga orang tadi
mempersilahkan orang yang keempat masuk surga lebih dulu. Lho.. kok bisa? Ternyata
orang inilah yang membangunkan rumah sakit untuk si dokter, membangunkan
sekolah untuk para guru mendidik muridnya, dan membangunkan pondok pesantren
untuk sang ulama.”
Apakah kisah di atas adalah kisah nyata? Tentu saja tidak, ekekek..
ini kisah rekaan mas Ippho Santosa dalam salah satu bukunya.
Meski bukan kisah nyata paling tidak kisah ini dapat
memberikan gambaran bahwa kita sebagai umat Islam hendaklah berusaha untuk kaya
harta. Orang yang kaya bisa menyempurnakan rukun Islam, naik haji. Orang yang kaya bisa poligami.. upss.. yang jelas orang kaya bisa memberikan banyak manfaat bagi sesama.
Rasulullah SAW
bersabda "...Sebaik-baik manusia adalah
yang paling bermanfaat bagi sesama manusia..." [HR. Thabrani]
"Orang yang paling
dicintai Allah adalah orang yang paling bermanfaat bagi orang lain..."
[HR. Thabrani]
"..Adapun buih itu,
akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepada
manusia, maka ia tetap di bumi..." [QS. Ar-Ra'd : 17]
Nah salah satu cara agar kita bisa bermanfaat bagi sesama adalah
dengan banyak bersedekah, membangun sekolah
dan rumah sakit untuk orang tidak mampu, membangun masjid dan pondok pesantren untuk kepentingan dakwah,
dan lain-lain. Dengan apa kita bisa melakukan itu semua? ya dengan harta dong..
Nah masih berpikir untuk jadi orang yang biasa-biasa saja?
jadi pegawai yang biasa-bisa saja? Yuk rubah mindset kita, sebagai muslim kita harus kaya! Ane aja yang ustadz
juga pengin kaya, bukan kaya karena hibah dari jama’ah lho ya.. tapi kaya
dengan usaha sendiri.. manteeep.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar